Assalamu'alaikum, Hai, Halo, Swadikhaab, Anyeong haseyoo
Oren maniya, Long time no see XD, lama nggak ketemu teman-teman, adik-adik, paman-paman, bibi-bibi, sebenarnya blog ini sudah lama dibuat dan isinya tentang cerita cinta remaja yang galau dan alay ataupun kritik-kritik sosial yang menggebu-gebu dan nggak matang, sehingga saya hapus semua postingan itu. Kenapa saya lakukan itu? Karena saya niatnya pengen punya blog yang membahas pendidikan, biar lebih bermanfaat gitu. Tapi kalo dianggap pengen melupakan masa lalu, atau karena malu pernah alay, terserah semua memiliki hak berpendapat XD. Okey untuk post pertama saya ingin membahas tentang belajar yang katanya membosankan. Saya ingin membagi sedikit pengetahuan maupun pengalaman saya sedikit tentang kunci belajar agar tidak membosankan. cekidout.
Karena kamu tidak menemukan kesenangan dalam belajar itu sendiri. Satu jam belajar belum tentu membuatmu hafal materi Biologi namun mendengarkan musik selama satu jam sudah cukup membuatmu hafal lirik, biodata idolamu, kegiatan sehari-hari idolamu, sampai kebiasaan sehari-harinya kamu hafal.
Mengapa seperti itu?
Otak kita lebih mudah menyimpan memori jangka panjang bila menggunakan kerjasama otak kanan dan kiri. Kalo nggak percaya, baca Quantum Learning karya Bobbi DePorter dan Mike Hernacki. Otak kanan berhubungan dengan perasaan sedangkan otak kiri berhubungan dengan logika. Selama kamu menyukai lagu dan mengidolakan penyanyi itu, maka dengan cepat kamu dapat menghafalkan nada berikut liriknya.
Bagaimana kita mendoktrin otak kita sendiri agar menyenangi belajar?
Cari tahu manfaat yang kamu peroleh jika kamu dapat menguasai materi itu. Tak dipungkiri bahwa pendidikan kita sekarang masih banyak yang hanya bertujuan agar siswa hafal materi, padahal seharusnya tujuan akhir dari pendidikan adalah untuk menjadikan siswa sadar kebutuhan belajar dan mampu belajar secara mandiri.
Sebenarnya sering mendapat dukungan dari ortu buat belajar lebih giat, tapi kok susah ya?
Dukungan yang kamu maksud mungkin kurang menyenangkan atau kita sebut saja tekanan. Saat kita dalam tekanan, maka kita cenderung menghindarinya sehingga kita akan sulit untuk giat belajar dan lebih tergoda untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan secara sesaat. Mengapa disebut sesaat? Karena efek yang ditimbulkan dari kegiatan itu adalah kesenangan sesaat. Sebenarnya belajar merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan jika kamu tahu manfaat yang kamu peroleh, yaitu kesenangan jangka panjang.
Lalu, contoh motivasi itu apa saja?
Biasanya kamu sering menggunakan ini, "Kalo aku dapat peringkat satu, maka ortu tambah sayang dan ngasih hadiah." Atau "Pacarku pinter, jadi aku juga harus pinter" Atau "Aku pengen dapet perhatian dari guru favoritku, jadi aku harus bisa jawab semua pertanyaannya"
Motivasi-motivasi tersebut bukanlah motivasi yang dapat bertahan untuk jangka panjang karena bisa saja ortumu sedang tidak punya uang untuk memberimu hadiah, kamu putus dengan pacarmu, atau gurumu lebih memperhatikan temanmu yang nakal.
So, carilah motivasi yang bertahan dalam waktu yang lama, seperti "Aku mensyukuri hidup yang diberikan Tuhan kepadaku sehingga aku tidak boleh menyia-nyiakan hidupku untuk hal yang tidak berguna." Atau "Aku harus menjadi orang yang berguna bagi bangsa negaraku."
Oke, sedikit inti, semoga segera mendapatkan pencerahan. Selamat mencari motivasi diri :)
Komentar
Posting Komentar